Anak perawan berkebaya Bersenandung sambil menuai padi Menunggu kembali kekasih Terlihat dalam sinar matanya Rindu Anak jejaka mengembara Langlang buana mencari kesempatan Berkarya, berbakti, mengabdi Bagi negri tanah tumpah darah Tercinta Betapa indah Mimpi-mimpi yang tergambar dibayangan Anak perawan terkesima
Membaca surat bersampul biru muda Jantung pun seperti terhenti Bibir terkatup Air mata berlinang Anak jejaka patah arang Melambung dan terbanting Di batu karang Ternyata begitu sulitnya Menanggulangi petaka Yang berutun datang Dia yang gagal meraih mimpi-mimpi yang indah gemerlapan