Terbayang di pelupuk mataku derita mereka yang terusir tergusur Tangis tersembunyi, amarah tersekat dalam rongga dada duka haru biru Lelaki tua runduk merangkak menyuruk ke puing gubuk kardus bekas Ada yang tertinggal, potret anak harapan telah remuk bercampur tanah bongkaran Oh! ya.. ia beringas mengumpat-umpat Oh! ya.. ia menghardik berkeliling
Hilang satu-satunya harapan Bertahan hidup hanya percuma Habis nafas di ujung raungan Rebah tundas berkalang tanah Oh! ya.. ia beringas mengumpat-umpat Oh! ya.. ia menghardik berkeliling Hilang satu-satunya harapan Bertahan hidup hanya percuma Habis nafas di ujung raungan Rebah tundas berkalang tanah hu.... hu.... hu hu hu hu hu hu hu hu