Jembatan batu di sebelahku diam Pancuran bambu kecil memercikkan air Menghempas di atas batu hitam Merintih menikam sepi pagi Pucuk-pucuk cemara bergoyang-goyang Diterpa angin dingin bukit ini Seperti mengisyaratkan doa Rahasia alam diam di sekitarnya Di sini pun aku mencari Engkau Setiap kali ku panggili namaMu Namun selalu saja hanya gema suaraku yang terdengar rindu Gadis manis duduk di sebelahku
Menyematkan kembang di saku bajuku Dan bercerita tentang sepasang burung Yang bercumbu di atas dahan Tetapi sepi tetap bergayut di dada Selalu kuteriakkan kata "Di mana?" Tetapi rindu tetap bergayut di dada Selalu kuteriakkan kata "Di mana?" Ketika pulang aku turun ke kali Dan berkaca di atas air Kulihat wajahku letih dan tua Tapi aku berusaha tertawa Anggap hidup hanya sandiwara yang kan berakhir segera